Rabu, 19 Februari 2014, Pukul 18.30 – 22.00 Wita
Radhar Panca Dahana adalah budayawan dan sastrawan Indonesia. Ia menyelesaikan Program S1 Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia (1993) dan studi Sosiologi di Ecole des Hautes Etudes en Science Sociales, Paris, Perancis (2001). Radhar memulai debut sebagai sastrawan sejak usia 10 tahun lewat cerpennya di Harian KOMPAS, “Tamu Tak Diundang”.Menapak karier jurnalistik sebagai redaktur tamu majalah Kawanku(1977), reporter lepas hingga pemimpin redaksi di berbagai media seperti Hai, KOMPAS, Jakarta Jakarta, Vista TV, dan Indline.com. Kini, penjaga rubrik Gagasan di Harian KOMPAS dan pengajar di Universitas Indonesia.
Radhar Panca Dahana adalah budayawan dan sastrawan Indonesia. Ia menyelesaikan Program S1 Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia (1993) dan studi Sosiologi di Ecole des Hautes Etudes en Science Sociales, Paris, Perancis (2001). Radhar memulai debut sebagai sastrawan sejak usia 10 tahun lewat cerpennya di Harian KOMPAS, “Tamu Tak Diundang”.Menapak karier jurnalistik sebagai redaktur tamu majalah Kawanku(1977), reporter lepas hingga pemimpin redaksi di berbagai media seperti Hai, KOMPAS, Jakarta Jakarta, Vista TV, dan Indline.com. Kini, penjaga rubrik Gagasan di Harian KOMPAS dan pengajar di Universitas Indonesia.
Penghargaan yang pernah diraih: Terpilih sebagai satu di antara lima seniman muda masa depan Asia versi NHK (1996), Meraih Paramadina Award (2005), Duta Terbaik Pusaka Bangsa, Duta Lingkungan Hidup sejak 2004, Menerima Medali Frix de le Francophonie 2007 dari 15 negara berbahasa Prancis.
Buku-buku karya Radhar : Menjadi Manusia Indonesia (esai humaniora, 2002), Lalu Batu (kumpulan sajak, 2003), Jejak Posmodernisme (2004), Cerita-cerita dari Negeri Asap (kumpulan cerpen, 2005), Inikah Kita: Mozaik Manusia Indonesia (esai humaniora, 2006),Dalam Sebotol Coklat Cair (esai sastra, 2007), Metamorfosa Kosong (kumpulan drama, 2007)
Dr. I Dewa Gede Palguna, S.H., M.H lahir di Bangli, Bali, 24 Desember 1961. Ia merupakan Hakim Mahkamah Konstitusi Ri termuda, menjabat pada periode 2003-2008. Dosen hukum tata negara Fakultas Hukum Universitas Udayana yang juga pendiri Arti Foundation ini sangat aktif ketika membahas amandemen UUD 1945 di Panitia Ad Hoc I badan Pekerja MPR. Anggota Tim Penulisan Buku Ajar Hukum Humaniteir Internasional, kerjasama ICRC dengan Pusat Studi Hukum Humaniteir FH Universitas Trisakti dan Pengajar Hukum Humaniteir se-Indonesia (1999), Anggota Panwas Pemilu Daerah Tk.I Bali (1999), Anggota MPR Utusan Daerah Bali (1999-2004.
Menulis berbagai buku antara lain Saya Sungguh Mencemaskan Bali(2008), Mahkamah Konstitusi, Judicial Review dan Welfare State : Kumpulan Pemikiran I Dewa Gede Palguna (2008), Nasionalisme : Identitas dan Kegelisahan, Kumpulan Orasi (2008), Jalan Panjang Hingga ke Medan Merdeka Barat, Perjalanan Pemikiran Hukum (2008), dsb. Esai-esai budayanya dipublikasikan di berbagai media cetak.